Oleh: Nur Anshari
Untuk malam ini aku ingin mengisahkan tentang ibuku. Ibuku adalah
seorang ibu biasa pada umumnya. Beliau memiliki kami, ke enam anaknya. Ke enam-enamnya
kami lahir dari rahim beliau. Alhamdulillah semuanya normal. Bisa dibayangkan
bagaimana sakitnya melahirkan. Aku, si penulis ini tak sanggup membayangkan
bagaimana sakitnya. Walaupun nanti aku juga bakal menduduki posisi itu. Sebagai
ibu.
Aku anak ke 5 dari 6 bersaudara. Adikku yang paling kecil kini
tengah menempuh studi strata satunya di salah satu perguruan tinggi di kota
Langsa. Dua kakak perempuan di atasku telah menikah dan mempunyai anak. Abang laki-lakiku
juga sudah berkeluarga. Tinggallah aku, satu kakak perempuan, dan adik
laki-laki yang masih single.
Saat aku menyelesaikan studi strata satuku, aku manut-manut saja
saat ibuku memintaku untuk menemaninya. Sedaya, ke tiga anaknya telah menikah
dan memiliki keluarga. Ibu dan ayahku tinggal di salah satu desa di Kota
Langsa. Sedangkan aku dan adikku yang kini tinggal menemani mereka. Hari-hari
ku lalui begitu indah. Ada ibu. Ibu selalu menyiapkan dan menanyakan apa saja
keperluanku.
Aku tak ingin manja. Dan sungguh aku tak ingin kata itu hinggap di
dalam kamus kehidupanku yang bisa dikatakan hamper menjadi anak terakhir. Anak perempuan
terakhir. Aku semakin lama ingin mendalami peran ibu sebagai ibu kami. Dua minggu
terakhir ini, di dalam keluarga kami, telah banyak yang terjadi. Cukup ini saja
yang bisa ku ceritakan.
Tak pernah ku lihat dibalik matanya, bulir putih itu. Tak pernah. Apakah
ia simpan sendiri? Di tengah malam kulihat dengan mukena putihnya ia bermunajat
sama Sang Khalik. Subhanallah. Indah sekali. Ibuku sekaligus malaikat tanpa
sayap. Aku belajar banyak dari ibu. Mulai dari ketegarannya, kebijaksanaannya,
ketekunannya, kebaikannya, dan semua-semuanya ku suka. Apakah kelak aku bisa
seperti beliau?
Ibuku adalah supermom. Ibu superpahlawan. Ibu superpenyejuk. Ya Allah
terimakasih telah memberikan ibu yang begitu sempurna sebagai ibuku. Aku berusaha,
berusaha, dan terus berusaha, agar kelak anak-anakku nanti bisa nyaman
bersamaku, seperti saat ini aku bisa nyaman bersama ibu. Aku berusaha,
berusaha, dan terus berusaha, agar anak-anakku nanti bisa bahagia bersamaku,
seperti saat ini, aku bisa begitu sangat, sangat, dan sangat bahagia tinggal bersama
ibu. Semoga bisa sampai ibu tua nanti, aku ingin terus ada di sampingmu bersama
calon cucu-cucumu nanti di masa depan, ibu. I love u mom, Ya Allah Mudahkanlah, Berkahilah kehidupanku bersama ibu dan ayahku, dan bersama keluarga kecilku nanti, dan semoga semua bahagia. aamiin.
Komentar
Posting Komentar