Oleh: Nur Anshari
Jatuh cinta? Indah ya rasanya. Cinta itu fitrah yang diberikan
Allah untuk segenap manusia. Tanpa cinta hidup terasa hambar. Tanpa cinta,
bunga layu sebelum berkembang. Dan tanpa cinta pula tak mungkin bisa kuungkap
kisah ini. Tapi cinta tak pernah menemukan wujudnya. Cinta tak pernah mencari
muaranya. Cinta tak juga cukup untuk diungkapkan. Untuk merangkai kata cinta
saja aku tak mampu mengelaborasikan huruf demi huruf untuk menjelaskankannya.
Karena cinta hanya tau untuk dia yang dicintai. Karena cinta akan
menemukan siapa tuannya. Bahkan, cinta itu sendiri bisa menemukan siapa dirinya
diantara ribuan bahkan jutaan orang yang tak mengenalinya. Itulah cinta. Melihat
dua insan yang dimabuk cinta, benarkah itu? Benar. Bahkan tepat. Tapi, mau meraih cinta yang bagaimana? Diridhai Allah
atau dilaknat Allah? Yuk simak kisah cinta dalam hati berikut ini.
Merlin, gadis biasa saja, sedang giat-giatnya bekerja, jadi topik
hangat orang sekantor. Pasalnya, Merlin pernah patah hati gara-gara terlalu
Ge-Er. Baper. Apalag bahasa kerennya. Pasalnya, ia pernah menyukai pemuda, ia
menyangka pemuda itu juga menyukainya. Ternyata pemuda itu hanya baik pada
semua orang. Merlin yang baru pertama kali menyukai jadinya patah hati. Dan benar-benar
menutup diri. Termasuk sama seseorang yang baru dalam hidupnya.
“Mer? Kamu gak suka sama dia? Dia kan ganteng, baik, tajir lagi. Aku
sih kalau dijodohin sama dia langsung deh aku terima. Tanpa ba-bi-bu lagi. Kamu
nih aneh.”
“hehehe…. Kenapa? Shel suka dia ? ambil dah.”
“lho? Bukan gitu maksud aku. Aku dengar dari …”
“itu Cuma gossip. Sebelum siapapun datang ke rumah aku, ngelamar
aku, bersedia menerima kekurangan dan kelebihan aku, bersedia jadi suami aku. Bagiku
mereka belum siapa-siapanya aku untuk ku sukai. Kamu tau kan pengalaman aku.”
“yaudah deh. Terserah kamu. Yuk kita ke kantin.”
“ayuk. Ini yang aku tunggu-tunggu dari tadi.”
Saat Shelly membuka pembicaraan itu, Merlin seakan mau menceritakan
semua apa yang dirasakannya selama ini. Merlin sebenarnya menyimpan seseorang
yang baru-baru ini menggelitik hatinya. Seseorang yang tak tahu entah dari mana
mampu menobrak benteng pelindung hati Merlin. Tapi Merlin bungkam. Tak tepat
untuk ku ceritakan masalah ku ini pada Shelly, cukup Allah saja yang Tahu.
Merlin gadis yang taat akan Allah swt dan Rasul saw. Taat akan
ibunya dan keluarganya. Semenjak Merlin patah hati. Merlin pernah berjanji pada
dirinya sendiri, “Merlin tidak akan pernah mencintai sebelum menikah, Merlin
gak akan pernah mengungkapkan perasaan Merlin pada siapapun kecuali Allah, sampai
terucap ijab dan kabul. Dan Merlin akan menerima sepenuh hati calon yang Allah
pilihkan untuk Merlin. Tak peduli itu, Merlin kembali mengulang hafalan
Al-Qurannya. Demi mengalihkan pikiran-pikiran aneh dalam hatinya. Dan untuk
membentengi dirinya dari kejahatan (bisikan) jin baik dari (golongan) jin dan
manusia (Baca Surat An-Nas ayat 5-6)
Di saat malam tiba, sosok itu dengan lembut mengetuk pintu alam
mimpi Merlin. Alam mimpi, memang alam yang indah untuk berimajinasi. Di dalam
mimpi itu, Merlin sedang bermain seru dengan seseorang itu. Seseorang yang
penulis cerita barusan, yang diam-diam menggelitik relung hati Merlin. Saat panggilan
dari Allah Qiyamullail tiba, Merlin dengan siapnya menyambut itu. “Subhanallah,
mimpi yang indah. Terimakasih ya Allah telah membangunkan hamba –Mu yang lemah
ini dari alam mimpi.”
Esoknya, di kantor.
Merlin bertemu dengan seseorang itu dalam alam nyata. Sikap Merlin
pada seseorang itu biasa saja. Tak menunjukkan tanda-tanda apapun. Cinta dalam
hati Merlin tumbuh hari demi hari. Tapi, tak ada satupun yang tahu, seseorang
itu juga tidak tahu. kecuali Allah. Ya Hanya Allah yang tahu. Mereka hanya
berinteraksi biasa. Seperti rekan kerja dan teman biasa. Tak lebih.
Di malam berikutnya lagi, di jadwal yang sama kembali Merlin
bermimpi bertemu dengan seseorang itu. Mereka bermain bersama, di taman bunga
yang indah. Kembali, Allah Yang Maha Besar membangunkan Merlin untuk tahajjud. Bermunajat
hanya kepada Sang Pemberi Rezki, Allah swt. Dalam tahajjud Merlin berdoa, “Ya
Allah, Hanya Engkau Yang Tahu isi hati ini, Kuatkan hamba untuk memegang amanah
cinta ini. Cinta yang hanya akan hamba ungkapkan setelah hamba menikah nanti. Dengan
calon pilihan-Mu.”
Allah
swt. Berfirman dalam surat An-Nur (24) ayat 26 yang artinya
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”
Komentar
Posting Komentar