Ini (Bukan) Kisah Cinta



Oleh: Nur Anshari
Aku tak ingin terpisah darimu
Walau sesaat aku tak ingin
Aku berharap cintaku padamu
Tak akan terluruh waktu (cinta setulus jiwa_alif nasyid)
Oh… Al-Quran

Dear Al-Quran
Aku punya cerita, cerita ini akan terus bersambung. Kenapa? Karena aku dalam proses. Proses yang panjang dalam berhijrah. Aku yang masih jomblo. Hehe. Maksudnya single. Berumur 26 tahun. Sedang menancapkan niat dan tekad kuat. Moga semangatku gak pernah luntur dan terus membara. Sebut saja namaku Maryam. Maryam ini gadis yang ceria. Bisa dibilang manja juga. Asal ketemu kawan yang enak diajak ngobrol. Langsung deh sifat manjanya keluar.

Si Maryam ini lagi-lagi ramah. Dan banyak senyum. Kalau udah ada teman, wah temannya itu asyik aja dia senyumin tiap hari. Dibecandain tiap hari. Pokoknya sehari aja gak ada si Maryam, ada saja orang yang diam-diam rindu. Ah yang benar? Itu sih relative ya. Tergantung yang suka and hepy-hepy aja bila di dekat si Maryam.

Lalu, ada kejadian, si Maryam ini ketemu seseorang yang membuat dia sedikit demi sedikit ingin menjadi lebih baik di depan-Nya. Siapakah orang itu? Hehe. Sebut saja namanya Yusuf.  Yusuf ini ketemu sama Maryam gak sering sih. Paling bentaran doang. Trus ketemu buat apa? Gak buat apa-apa sih. Diem aja. Gak ada bicara.

Cuma, ceritanya Maryam dan Yusuf ini temenan. Kok bisa? Ia temenan karena satu kuliahan aja. Si Maryam penasaran dengan si Yusuf. Ih, si Maryam itu sok kecakepan ya, masak dia yang penasaran sama Yusuf? Eits. Sabar dulu cuy. Ceritanya masih panjang, sepanjang rel kereta api. Hohoho…

Maryam tertarik mengenal lebih si Yusuf ini karena satu hal. Yusuf ini penghafal Quran. 30 juz. Bukan juz terong belanda ya. Tapi juz pokat. Eh . bukan bukan. Astaghfirullah. Gak boleh main main ini masalah Al-Quran. Juz Al-Quran maksud si Maryam. Trus-trus. Lanjutin donk Maryam. Seru nih ceritanya.

Si Maryam semacam mendapat kekuatan ntah dari mana. Allah memilihnya untuk sesuatu hal melalui pengenalannya dengan Yusuf. Maryam yang sudah meninggalkan hafalan Al-Qurannya setahun lalu kini berubah. Ia kembali menghafal Al-Quran. Apa karena si Yusuf? Bukan. Tapi Karena Allah melalui Yusuf.

Ada satu hal lagi yang menarik di sini. Ternyata rasa yang seharusnya hanya sebatas teman telah berubah. Siapa? Yusuf atau Maryam yang berubah itu? Lagi-lagi yang disayangkan ternyata si Maryam. Kasian-kasian. Berarti hafalannya gak murni karena Allah tuh? Gak. Ini murni. Seperti rasa ini juga murni. Tapi, Maryam tak ingin terjebak. Tak ingin memaksakan rasa yang ada padanya. Maryam lebih memilih diam. Diam dan cukup dia rasakan sendiri. Biar Allah saja yang membuat skenario indah untuknya.

Maryam lagi-lagi tak ingin bertemu dengan Yusuf sesering mungkin. Kalau bisa jangan ketemu. maka Maryam lebih memilih untuk menghindar. Bukan karena dia benci dengan Yusuf yang tak punya rasa dengannya. Tapi, Maryam lebih mencintai Allah SWT dan Rasulullah saw. Niat sucinya berhijrah dari perasaan yang mungkin buaian dari setan menjadi perasaan cinta yang membludak, suci, dan halal sesudah ia menikah nanti. Siapapun suaminya. Dan hanya untuk suaminya kelak. Cinta Maryam harus tetap murni.

Maryam lebih senang bercengkrama, berlama-lama, dan berduaan hanya dengan Al-Quran. Dan bercerita lepas lewat ayat-ayat cinta pada-Nya, Ya Allah kuatkanlah Maryam dan teguhkan dirinya untuk satu misi suci. Dan terus mudahkan Maryam dalam menghafal, memahami makna, dan mengamalkan Al-Quran. Jomblo sampai halal. insyaAllah.

Maryam lagi menghafal dan menghayati makna surat Al-Ma’arij (70): 29-31, di sini Allah berfirman yang artinya:  

(29.)  Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
(30.) Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada tercela.
(31.) Barangsiapa mencari yang di luar  itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas. (Q.S Al-Ma'arij (70): 29-31)

Kisah di atas menginspirasikan kepada kita untuk menjaga cinta pada tempatnya yang suci dan halal. Menjaga kehormatan hanya untuk orang yang telah halal untuk kita. Nah, gak mau kan jadi orang yang melampaui batas seperti ayat di atas? Maka bertaubatlah. Sebelum dikafani dan dishalatkan. J

Cinta itu mubah tapi menjaga cinta di jalan yang Allah ridhai itu wajib. 

Ayo tobat cuy, kiamat sudah dekat.


Komentar