Oleh: Nur Anshari
SUKSES. Kata sederhana, tapi jadi idaman setiap orang. Siapa yang
tidak mau jadi orang sukses? Pasti semua lagi dalam proses menuju sukses. Yang jelas,
termasuk penulis sendiri, kepengen segera dan segera sukses. Apa sih kriteria orang
sukses? Aku banyak membaca buku tentang bagaimana suksesnya orang-orang yang
sukses sekarang ini. Kayak Ipho Santosa, Asma Nadia, Tere Liye, dan banyak
orang sukses lainnya. Misalnya, Ipho meniti suksesnya dengan seminar, training,
bukunya yang laris, dan bisnis yang menjanjikan serta bercabang-cabang hingga
seluruh Indonesia.
Padahal sewaktu Ipho masih berumur 5 tahun, ia tak pernah bermimpi
menjadi sesukses sekarang ini.seminar buku 7 KR (Keajaiban Rezeki) yang sudah
mega best seller. Membludak penontonnya, TK Khalifah yang berdiri berates-ratus
cabang. Waktu kecil,tak pernah terbayang oleh kedua ornag tuanya, anaknya bakal
sesukses itu.
Kasih contoh lagi nih, Asma Nadia, penulis
buku CHSI (Catatan Hati Seorang Isteri), dan buku yang saat ini sedang
ditayangkan ke layar lebar dengan judul Surga Yang Tak dirindukan. Padahal sewaktu
kecil-kecil Asma tinggal di keluarga yang sangat sederhana. Lewat uang jajannya
ia menyisihkan sedikit untuk membeli buku. Di waktu kecil itu, orang tuanya tak
pernah menyangka ia akan sukses menjadi penulis seperti sekarang ini.
Nah, itu sudah dua contoh kecil. Yang jadi benang merahnya. Di masa
kita kecil, alam pikiran kita belum sempurna. Menentukan ini dan itu masih
diatur orang tua. Tapi, kebiasaan masa kecil yang baik juga menjadi tanda-tanda
kesuksesan kita di masa depan. Memang tidak menjamin di masa depan kita bakal
jadi orang besar. Tapi orang besar dan sukses sekaarang ini tidak lepas dari
yang namanya kebiasaan baik. Ingat! Kebiasaan baik!.
Apa rahasia dibalik itu? Orang-orang sukses tak pernah meninggalkan
kedua orang tuanya dalam kekurangan. Sebelum orang tuanya mendapatkan
kebahagiaan, mereka takkan pernah melupakan itu. Bahagiakan orang tua maka
Allah akan membahagiakanmu, pesan yang sering disampaikan Ipho dalam
seminarnya.
Di depan mataku sekarang, aku memilliki berjuta nikmat yang Allah
kasih. Mulai dari nikmat melihat, nikmat mendengar, nikmat berbicara. Sehingga dapat
dengan mudah aku menikmati keidahan dunia yang Allah ciptakan. Bersyukur dengan
iitu, dan mempergunakan dengan sebaik-baiknya. Aku ingin sukses seperti mereka
orang-orang sukses yang menjadikan dirinya sukses dan menyugesti orang lain
untuk sukses juga.
Di dalam keluargaku, anak-anak ayah dan ibuku tumbuh dengan baik. Walaupun
keluarga kami sederhana, tapi motivasi untuk belajar sudah ditanamkan sejak
kecil. Mulai dari kecil kami diajarkan untuk disiplin waktu, baik itu belajar,
maupun main. Aku mempunyai seorang kakak. Ia sangat disiplin sejak kecil beda
sekali denganku. Aku yang waktu kecil aih, luar biasa nyolong waktu. Tapi,
tidak untuk saudariku yang satu ini.
Umur kami tidak terpaut jauh, hanya berbeda satu tahun. Perbedaan ini
malah sangat jauh dari keseharian dan tingkah laku kami. Aku jadi anak yang
suka menurutkan kata hatiku saja. Tapi untuk kakakku yang satu ini, ia amat
patuh. Menuruti keinginan orang tua di
atas keinginannya sendiri. Ia sangat rajin, kadang aku ketika besar begini malu
jika mengingat masa lalu. Ah, biarlah. Masa lalu tetap masa lalu yang penting
sekarang aku sudah berubah melalui cara-cara kakakku ini memperkenalkan yang
namanya kasih sayang yang luar biasa untuk orang tua.
Aku jadi ingat dengan penjelasan dari firman Allah swt dalam
Al-Quran bahwa, berbaktilah kepada kedua orang tua, jika orang tua redha maka
Allah swt juga kan redha. Bahagiakan orang tua maka Allah akan membahagiakanmu.
Aku belajar banyak dari kata-kata ini. kakakku yang mengilustrasikannya dalam
kejadian nyata. Dan atas izin Allah swt, hari ini kakakku membuktikan semua
kelakuan baiknya, rajinnya, tidak membantahnya pada orang tua, menjadi sebuah
jalan mulus baginya untuk meraih impian dan cita-citanya.
Tercatat lulus sebagai salah satu mahasiswa pasca sarjana di
perguruan tinggi. cita-cita luhur dengan perjuangan yang aku sendiri mungkin
tak sanggup menjalaninya. Aku tak menyangka akan berpisah dengannya. Hehe. Sukses
juga hanya perkara waktu. Kalau sekarang kita belum sukses, maka perjuangkan
lagi, usaha lagi, doa lagi, berbakti kepada orang tua dengan lebih keras lagi,
minta kepada Allah lebih banyak lagi, dan tawakkal. Allah lebih tahu mana yang
terbaik untukmu.
Selamat meniti karirmu di perantauan kakakku. Semoga sehat selalu,
sukses selalu, dilindungi Allah selalu, dan kami sekeluarga menyayangimu selalu
karena Allah. mungkin perjuangan masih sangat panjang, tapi kami selalu akan mendukungmu, mendoakanmu, dan membantumu. Wish all the best for u. sedihnya tuh di sini! Tapi aku bangga
memiliki kakak sepertimu. Alhamdulillah wa syukurillah. Barakallah my sister.
Sungguh top marketop
BalasHapusalhamdulillah... setia trus ya baca blog sari, hehe..
HapusSungguh top marketop
BalasHapusMemang,,,
BalasHapussegaIa sesuatu yang di sandarkan kepada AIIah itu,kan seIaIu indah pada waktunya apaIagi biIa ia di sertakan dengan syukur dan ikhIas semua kan terIihat sempurna,,,
TuIisan kk sari penuh motivasi,moga impiannya jadi penuIis terkabuI ya kak,,,
alhamdulillah... betul3x. makasih ila, sukses juga untuk ila ya. semangat!
Hapus