IBU RUMAH TANGGA vs IBU ber ‘KARIR’


Oleh: Nur Anshari
Kisah Ibu 1
“ma, kaus kaki Adi di mana?”
“di dalam lemari.” Ibu menjawab sambil membenarkan dandanannya
“ma, buku pelajaran Agama Adi di mana?”
“di dalam lemari buku Adi. Ambil sendiri.”
Lima menit kemudian…
“ma, topi sekolah Ad…”
“Adi! Cari sendiri di sana, mama udah telat ke kampus. Papa juga udah pergi ke Perusahaan. Uang saku mama letak di atas meja. Adi pergi sama bi Iyem ya. Mama pergi sekarang.”
Adi diam dan tak protes lagi karena Adi sudah mengambil uang jajannya 50 ribu untuk hari ini.

Kisah Ibu 2
“ ganteng kali anak umi pakai seragam sekolah.”.
“umi Fahri juga cantik. Umi, topi sekolah Fahri di mana?”
“ada, bentar ya sayang umi ambilkan.”
“umi, cepat. Nanti Fahri terlambat.”
“ia, ini umi udah siap kita berangkat sekarang yuk Fahri, papa,”
“ia, yuk.” Seru papa.
“sebelum papa hidupkan mesin mobil ini, kita baca doa bepergian sama sama ya bunda, Fahri.”
“siap Pa!.”

Kisah ibu 3
Di pagi hari, saat anak-anak sedang sarapan pagi.
“bunda, kemarin kan sewaktu Afi pulang sekolah, Afi lupa cium tangan bunda.”
“gak apa-apa Afi, kan uda bunda lagi cuci baju, jadi bunda gak bisa pegang tangan Afi.”
“hari ini, jangan cuci baju dulu ya bunda, tunggu Afi cium tangan bunda dulu.”
“ia anakku sayang. Bunda hari ini akan tunggu Afi pulang.”
“dengan ayah gak mau cium tangan ayah juga, bunda?”
“ayah…!” seru umi malu-malu
“cie.. ayah bunda…!” Fahri mengganggu bundanya.
“ha ha ha… mereka bertiga tertawa bersama.

Keluarga adalah segalanya, utamakan keluarga daripada pekerjaan, selesaikan dulu urusan anak-anak kita baru kita selesaikan pekerjaan lain. Pesan untuk orang tua, bukan hanya ibu tapI ayah juga, calon ibu-ibu dan calon ayah-ayah. Mau ayah kepala keluarga dan ayah ber’karir’ atau ibu rumah tangga atau ibu ber’karir’, ingatlah  firman Allah SWT berikut ini, “peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,”.

Jadi, Allah SWT sudah menerangkan untuk mengurus urusan diri sendiri dan keluarga terlebih utama dari segala aspek terutama agama. Jagalah dan didiklah anak-anak dengan perhatian, kasih sayang dan pendidikan agama yang baik hingga bersama-sama dengan keluarga dapat melangkah menuju syurga-Nya dan menjauhi neraka-Nya..


Kenapa judul di atas khusus untuk ibu? Karena dibalik keluarga yang hebat terdapat wanita yang hebat pula. Ibu hebat akan menghasilkan keluarga yang hebat juga. Ayuk, semangat jai ibu hebat, islami, berkarir tak lupa keluarga, dan berprestasi.

Komentar

  1. Dik... Di rumah atau bekerja, utama adalah sehat psikologis dan bahagia. Seorang ibu yg tidak bahagia, ia tak mampu berada di rumah atau pun bekerja.
    Ibu yg berada di rumah namun psikisnya ingin bekerja, membuat ia tak bahagia di rumah akan berimbasnya pada anak dan tidak percaya diri.
    Ibu yg bekerja namun ingin berada di rumah juga bukan ibu yg Bahagia sehingga kerap kali psikis nya terganggu dan merasa bersalah atas keadaan.

    Lalu bagaimana? Jadilah ibu yg Bahagia, sehat psikis dan iman, dengan.bahagia kita kerap kali bersyukur dan melakukan hal2 apapun menjadi lebih baik, terutama dalam mendidik anak.

    BalasHapus
  2. masukan kak Aida emang bermakna. dik akan terus belajar, senang kali bisa diberi masukan sama kak. kalau isi di atas masih banyak kekurangan kak, insyaAllah akan terus diperbaiki. :)

    BalasHapus

Posting Komentar