Oleh: Nur Anshari
Seperti melihat
air, aku ingin terus mengalir tanpa henti. Seperti melihat angin, aku ingin
terbang terus melangsa ke angkasa. Seperti melihat hujan aku ingin terjun bebas
ke bumi tanpa hambatan. Seperti melihat salju aku ingin memberi keindahan di
setiap helai nafasmu. Tapi apalah aku, hanya setetes air yang tak berarti. Hanya
setitik hujan yang tak membekas, Hanya semilir angin yang tak berhembaus. Itu aku.
Tapi aku ingin merubah itu semua. Hanya aku pinta untuk seorang saja. Yang
hanya Dia yang mampu menolongku. Allah tolong aku...
-nur
anshari-
Aku senang
memandang bintang. Karena ditengah kegelapan ia mampu memancarkan sinar. Aku senang
memandang pelangi, mewarnai bumi sehabis guntur dan badai menerjangnya. Aku
senang memandang bulan walaupun tak bercahaya sendiri namun ia mampu menundukkan
hati yang sedang resah. Aku senang memandangmu, walau pun jatuh berkali-kali
kasih sayangmu tak pernah pudar. Wahai ibu.
-nur
anshari-
Orang bilang
itu tak mungkin. Kamunya gak ngaruh. Orang bilang mimpimu itu omong kosong. Kamunya
senang-senang aja. Orang bilang semua yang kuusahakan hanya khayalan. Kamunya bilang
akan aku buktikan. Orang bilang siapa kamu? Kamunya bilang aku adalah hamba
Allah yang selalu ingin sempurna dihadapan-Nya bukan dihadapanmu.
-nur
anshari-
Hati yang
sedang rindu dengan kata “cinta” tak mampu menandingi rindu ini dengan kata “Allah
dan Muhammad”. Hati yang sedang galau dengan kata “sayang”. Tak mampu
menandingi rindu ini dengan kata “ayah dan ibu”. Hati yang sedang kalut dengan
kata”rindu” tak mampu menandingi kegalauan ini dengan kata “sahabat fi lillah”.
Karena tiga perisai inilah yang membuat hati ini tak pernah merasa “SEPI”.
-nur
anshari-
Komentar
Posting Komentar