Oleh: Nur Anshari
Aduh… capek. Siang-siang nyari bahan, mana panas lagi cuacanya,
mesti wawancara narasumber lagi, mesti studi literatur lagi ke pustakala. Huh,
bukan hanya itu, mau wawancara aja, atau penelitian pustaka aja bikin mumet isi
kepala. Gak ngerti apa yang disuruh ubah. Giliran udah ngerti bahan gak ada. Belum
lagi, jika dicorat-coret oleh pembimbing. Wah… mending aku gak usah kuliah aja
lagi ya. Skripsi bukan hanya menakutkan bagiku, tapi juga menakutkan bagi isi
dompetku. Mamak…pulang kampung. Prakk… gedubrak!
Segelintir mahasiswa TA mengalami depresi yang kuat dengan
pernyataan di atas. Berdasarkan hasil survei kecil-kecilan penulis. Semoga tidak
di antara teman-teman ya di dalam
tulisan ini saya ingin mencerahkan sedikit dan mencurahkan pengalaman saya
selama menulis skripsi. Nah, untuk lebih jelasnya saya juga pernah mengalami
kesulitan. Yupss.. lantas saya akan mengaduh segaduh mungkin untuk meluapkan
perasaan kalut, galau, bahkan resah saya? Tidak sobat.
Cerita sedikit, pertama kali saya menemukan permasalahan dan
dirangkum menjadi judul sudah saya persiapkan dari semester 5. Saat itu, saya
mengambil mata kuliah Metodologi Peneltian Hukum yang notabenenya mengarahkan
mahasiswa untuk mengetahui dan melatih menulis karya ilmiah. Khusus untuk
jenjang S1 karya ilmiah yang wajib ditulis dan menjadi salah satu beban SKS
yang harus diselesaikan adalah skripsi. Yups,
pasti sobat udah pada tau kan? Apalagi yang mahasiswa TA. Ngerti banget mah!
Tapi, kudu, harus, dan wajib kita tahu. Sebelum kita memilih dan menulis judul skripsi, alangkah baiknya. Kita
meditasi dulu. What? Apaan tuh!. Maksud saya, kita harusnya meditasi/intropeksi
diri kita dulu. Kita sudah sejauh mana mengenal dan mempelajari kemampuan kita
di bidang jurusan yang kita geluti? Bidang apa atau mata kuliah apa yang paling
kita sukai? Nah itu step saya yang pertama dalam memilih judul/ permasalahan.
Hampir seminggu saya memikirkan minat dan bakat saya. Dan jangan
lupa libatkan Allah dalam setiap kita berbuat sesuatu termasuk dalam memilih
jodoh, wah… dah lari kemana tuh pembahasannya. Maksud saya termasuk dalam
memilih judul/permasalahan. Hihi.. umumnya, mahasiswa terkendala dalam memilih
judul yang cocok dengan mereka karena point itu tadi. Meditasinya kurang. Minat
dan bakat kemana alias mata kuliah apa yang disukai belum pada tahu? Atau memang
gak ada mata kuliah/bidang yang disukai dari jurusannya? Wah ini harus dibawa
ke ruang UDG. Gawat darurat.
Ayuk kita sama-sama perbaiki,. Sebenarnya saya lebih suka materi/
mata kuliah apa? Supaya kelak saya akan bisa memilih permasalah yang saya
sanggupi dan kuasai benar untuk dijadikan landasan dalam saya menulis skripsi. Perbuahan
sikap itu penting loh, untuk merubah masa depan kita juga. Penting banget lo,
kita tau minat dan bakat kita kemana? Supaya nanti waktu dah nyusun skripsi
kita gak keteteran, mau nyari bahan ini itu dah gampang. Coz, itu kan minat
bakat gue. Kecil mah! Tapi jangan sombong juga ya. Tidak sedikit orang yang
sombong tergelincir ditengah-tengah kesombongannya. Bahaya.
Langkah kedua, setelah si judul dan permasalahan selesai diterima
dan diseminarkan, betulkan dengan baik dan benar outlinenya. Teliti dan
selidiki dengan benar outline bersama pembimbing kita. so, itu kepalanya
skripsi. Alur ceritanya skripsi kita. kalau scenario skripsi belum ada, atau
gak paham/gagal paham. So, si skripsi bakal telat mah selesainya. Kalau kita
gak ngerti outline minta penjelasan dengan bahasa yang baik dan santun sama
pembimbing. Yang penting sebenarnya, jalin komunikasi yang baik dengan
pembimbing. Minta saran dan cermati saran-saran dengan benar. Jika ada kendala
segera minta arahan pembimbing. insyaAllah skripsi tidak akan lama berproses
dan selesai.
Langkah ke tiga, yang paling urgent, saat nulis bab 3 atau 4 yang
menjadi inti penelitian. Nah, di bagian itu, kita harus benar-benar menerjunkan
diri dalam scenario penelitian. Benamkan diri menjadi bagian dari hasil
penelitian yang kita peroleh. Gunanya untuk apa? Penting itu bro, untuk
persiapan sidang munaqasyah kamu di depan penguji. So, nanti kamu akan
benar-benar menjadi ahlinya di bidang skripsi kamu. So, senang tidak dibilang
ahli? Makanya, bro. hasil penelitian harus benar-benar kamu pahami dan ngerti
ya. Berdasarkan pengalaman saya, itu berguna banget, karena pada umumnya
penguji sidang bakal nanya pertanggungjawaban kamu dalam menulis bab 3/4 yakni
hasil penelitian kamu. Dan tentunya disesuaikan dengan rumusan/apa yang menjadi
masalah dalam skripsi kamu.
Tips pelengkap, saat kamu nulis skripsi persiapkan hal-hal berikut.
1.
Shalat
wajib jangan tinggal (tentu dong, gak hanya waktu nulis skripsi aja kalii)
eitss,, sobat jangan salah. hal ini bisa saja terjadi, karena sangking
seriusnya nulis skripsi eh sampai lupa/ enggan shalat. Nah, untuk mengingat
Tuhan aja nggak otomatis jalannya skripsi akan lamban. kayak keong. Astaghfirullah.,.. lebih bagus lagi, kalau bisa
memanfaatkan waktu 1/3 malam untuk curhat kepada-Nya. Apapun masalahmu.
2.
Banyak
bersedekah. Loh, apa hubungannya sedekah dengan skripsi? Kalau kita lihat pake
mata kita langsung ya gak ada hubungan lah. Tapi kalau kita lihat dari mata
bathin, banyak hikmah yang terkandung dari bersedekah itu coy. Jika kita
bersedekah, banyak manfaatnya. Selain rezeki kita mengalir, jodoh segera
ditemukan, juga mengundang banyak kemudahan dalam menjalani hidup. salah
satunya Allah beri kemudahan untuk skripsi kita. tentu harus ikhlas ya.
3.
Selalu
berdoa yang terbaik untuk kedua orang tua kita. karena dengan mengingat kedua
orang tua, skripsi yang telah berdebu sekian lama, pasti akan merasa sedih
melihat pengorbanan orang tua yang begitu besar untuk kita. yuk kencangkan
sabuk pengaman, buat orang tua kita bangga melihat kita kelak memakai Toga dan
mengambil gelar sarjana. Tak terbilang bahagianya.
4.
Yakin
bahwa kita akan menyelesaikan skripsi tepat waktu. Sebagian orang kurang rasa
keyakinannya akibat banyak memikirkan yang jelek-jelek mulu. Prasangka buruk
mulu. Pikiran negative mulu. Coba sekali saja berpikir positif, berapa energy yang
tersalurkan dan akan mempercepat proses bimbingan skripsi. Karena semangat yang
terus dialirkan tanpa henti merupakan anugerah Allah yang titipkan luar biasa
indahnya.
5.
Tersenyum.
Apapun hasil dari penelitian kita, jika dibilang salah ini-salah itu, kuatkan
hati kita. koreksi dimana letak kesalahan. Dan jangan menghakimi bahwa
pembimbing itu susah, menyusahkan kita. tapi, hadapi aja. Masak mau jadi orang
sukses gitu aja kalah? Gitu aja nyalahin orang lain? Kita harus banyak bersabar saat menulis skripsi ya. Sabar
itu yang mengantarkan kita dengan kedekatan bersama sang Khalik.
Yups, mungkin saran di atas menjadi perwakilan saran penulis untuk
pembaca. Pasang target. Kuliah harus tamat pada semester sekian-atau sekian. Ya
kalaupun selesai di luar target, jangan
bersedih. Allah pasti punya rencana yang indah untuk kita. yang terbaik untuk
kita hanya Allah yang tahu. Tapi,yang menjadi kewajiban manusia adalah berusaha
dan berikan yang terbaik. Oke, masih ada yang galau dengan skripsi? Ayuk, sikat
habis skripsi itu, jadikan ia teman dan sahabat. Kelak dia akan menjaga kita
layaknya sahabat juga. Karena skripsi yang baik akan mengantarkan ke kehidupan
yang baik tentunya. Aamiin.
semoga teman-teman segera bisa menyelesaikan kuliah sesuai target. Aamin. dan, Alhamdulillah, target saya selesai kuliah dalam 8 semester
terlunaskan sudah. Sekarang saya berusaha mencari puing-puing bakat minat saya.
Salah satunya menulis. Doakan saja buku saya segera rampung. Maunya tentang
apa? Masih rahasia ya. Semoga Allah mudahkan segala cita-cita kita. Aamiin ya
Rabb.
TEMAN-TEMAN. Teriakkan! AKU PASTI BISA!
Banda Aceh, 20 September 2014
aku pasti bisa ..!!
BalasHapustetep optimis n never give up .,
semangat!
BalasHapus