Cinta Karena Allah




Oleh Nur Anshari
Cinta adalah syair
Cinta adalah tulisan
Cinta adalah nyanyian
Cinta adalah dunia
Dan cinta adalah dia yang mencintaimu karena Allah
Bagiku itulah cinta.

Tatapan tertuju padanya. Jantung bedetak kencang. Akal terus berpikir. 

“Getaran aneh apa ini? Apakah ini yang sering disebut-sebut oleh mereka? Mereka yang jatuh dan terjerembab ke dalam dosa. Ya Allah, tidak! Kuatkan aku. Kalau peristiwa aneh ini yang menjauhkanku pada-Mu, maka lindungilah aku. Tapi, kalau rasa ini adalah panggilan untuk menunaikan titah-Mu, hamba siap pelihara dan pupuk atas dasar cinta kepadamu Ya Allah.” Jeritan hati seorang insan.

Nah, bagi kamu-kamu yang merasakan getaran aneh terhadap lawan jenis. Eitss hati-hati. Manage dengan baik perasaanmu itu. Dan telusuri lagi kalau perasaan yang lumrah itu timbul atas dasar nafsu atau sunnatullah.

Nah, di sini saya ingin membagi tips-tips bagi muslimah yang sedang dilanda virus merah jambu. Kalau kamu belum mampu untuk menikah maka manage-lah perasaanmu. Jangan sampai jatuh kepada perbuatan yang dibenci Allah.

Allah berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 21 yang artinya: “…dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S Ar-Ruum : 21) Allah telah menciptakan manusia secara sempurna. Allah juga menjadikan rasa kasih sayang di antara manusia. 

Secara fitrahnya, manusia memang punya rasa kasih sayang. Hal itu telah jelas Allah gambarkan dalam firman-Nya.  Tentu saja terdapat batasan-batasan antara perempuan dan laki-laki dalam bergaul sehari-hari. Dengan salah satu petunjuk bahwa laki-laki dan perempuan harus menjauhi yang namanya perbuatan zina. 

Lantas, gimana caranya jika kita sedang dilanda rasa kasih dan sayang atau lebih kerennya jatuh cinta? Jawabannya hanya satu menikah.   Sabda rasulullah saw yang artinya: “wahai pemuda jika kamu sanggup untuk menikah, maka menikahlah. Karena hal tersebut dapat memelihara kehormatanmu, jika kamu tidak sanggup maka berpuasalah, karena hal tersebut merupakan selemah-lemahnya iman (H.R Bukhari Muslim)”

Islam memberi jalan yang terbaik dan halal untuk merealisasikan rasa kasih dan sayang yang ada pada diri manusia. Menikah bukan hanya untuk menundukkan hawa nafsu, tapi untuk menjaga kententraman jiwa. Pilihlah dia yang menarik hatimu dan mampu memberi ketentraman dalam menjalani kehidupanmu. 

Sesuai dengan firman Allah yang masih dalam surat Ar-Ruum juga ayat 21 yang artinya: “…Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,..”  Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang telah mempersiapkan seorang pasangan yang memang menjadi jodohmu tak mungkin akan tertukar. Jadi, jika belum sanggup menikah maka berpuasalah.

Sehingga iman dan taqwa semakin bertambah. Cahaya cinta semakin bersinar. Cinta yang hanya diperuntukkan untuk seseorang yang menentramkan hatimu. Cinta yang hanya berlandaskan karena cinta kepada Allah. Itulah cinta yang hakiki.

Supaya cinta sucimu tidak salah sasaran, selalulah perbaiki hubunganmu dengan Allah terlebih dahulu, raih dan rebut cinta Allah dengan shalat lima waktu, shalat sunnah dan pergunakan 1/3 malam terakhir mengharap segala sesuatu kepada Allah.

 Sayangi dan patuhi sunnah Rasul-Nya dengan mengamalkan hadis dan sunnahnya, meniru akhlak mulianya, dan senantiasa bershalawat kepadanya. Juga patuhi kedua orang tuamu, berlaku lembut dan sopan pada mama dan ayah. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Dan berpuasalah senin kamis.

Kalau lihat si dia hati terasa meletup-letup? Maka lakukanlah tehnik berikut ini. insyaAllah dapat meredam sedikit kegalauanmu.
1.                   Shalat sunnah
2.                   Dengarkan murattal al-Qur’an
3.                   Dengarkan nasyid-nasyid penguat jiwa
4.                   Baca Al-Qur’an
5.                   Baca Tafsir al-Qur’an
6.                   Baca Novel pembangun jiwa
7.                   Zikir dengan khusyuk di dalam hati
8.                   Kalau sanggup menikah, maka segera menikah

Kesimpulannya, jatuh cinta itu hal yang lumrah. Semua pasti pernah mengalaminya. Jadikan jatuh cinta sebagai obor dan tali pengikat agar kita semakin erat berhubungan dengan sang Maha Cinta, Allah ya Rabbi. So, jadikan cintamu sebagai cinta yang hanya dipersembahkan untuk Allah. Cinta kepada si dia yang juga mencintaimu karena Allah dalam bingkai pernikahan. Seperti cinta ayah kita kepada ibu kita dalam biduk rumah tangga hingga melahirkan kita, buah cinta ayah dan ibu. Itulah cinta yang berkah.

Semoga, muslimah-muslimah sejati mampu menangkap pesan saya lewat tulisan sederhana ini. .



 

Komentar