Surat Ananda untuk Pemimpin Aceh

Oleh : Nur Anshari 
Aceh merupakan daerah yang mengalami kemunduran dari segi pendidikan, ekonomi dan sosial. Banyak problema yang dihadapi Aceh yang belum mendapat solusi jitu. Banyak dari pelajar-pelajar Aceh yang berdedikasi tetapi tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena terkendala dari segi ekonomi yang lemah. Ia tidak mampu untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi karena tidak ada biaya. “Untuk makan sehari-hari aja susah apalagi harus masuk universitas” begitulah kira-kira jawaban yang akan dilontarkan oleh orang tuanya atas pertanyaan dari lubuk hatinya untuk melanjutkan studi keluar negeri. Padahal anak tersebut adalah pelita harapan sekolahnya. Ia unggul disegala bidang pelajaran namun kurang beruntung di segi ekonomi. Tidak hanya itu problema yang kita hadapi sekarang yaitu mutu pendidikan di Aceh masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan di daerah-daerah lain. Menurut sepengetahuan saya pendidikan di Aceh menempati posisi nomor 2 dari bawah yang mana posisi paling bawah adalah Papua. Hal ini sungguh sangat mengiris hati saya, bagaimana mungkin Aceh yang dulunya pada masa kerajaan Iskandar Muda adalah Kerajaan yang kaya akan khazanah di tiga bidang: Agama, Adat dan Pendidikan. Namun, dalam konteks sekarang, kemanakah kejayaan Aceh pergi? Akankah kita sebagai generasi muda penerus bangsa akan menjemput kembali kejayaan Aceh yang dulu? Saya sangat optimis sekali, bila pemimpin Aceh kedepannya sangat mengembangkan kekuatan Aceh, powerAceh melalui tiga elemen dasar: pertama, penguatan dari segi Aqidah Islam orang Aceh. Kedua, pemberian pemahaman kepada masyarakat antara perbedaan antara adat dan syari’at dan ketiga pengekplorsian/ pengiriman pelajar dan mahasiswa agar bisa menyambung studinya hingga keluar negeri. Saya sangat setuju sekali jika pemimpin Aceh mempunyai senjata-senjata intelektual yang baik dan cerdas dalam menilik program-program yang terbaik untuk kemajuan Aceh dari segi pendidikan. Pemberian beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu sangat membantu sekali dalam kesuksesan ia membangun intelektualitas diri dengan giat belajar. Dengan pemberian beasiswa bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi akan sangat membantu memotivasi dirinya bahwa uang bukan menjadi kendala untuk menjadi orang sukses. Pemimpin Aceh harus bahu membahu secara yuridis dengan segenap anggota DPR agar kalau bisa menurut saya menghadirkan Undang-Undang tentang Pendidikan. Ide ini merupakan terobosan baru yang keluar dari ide saya secara pribadi. Pembuatan undang-undang ini jangan sampai dapat dirasuki oleh ruh-ruh politik. Saya sangat tidak setuju ada campur tangan oknum-oknum yang tidak baik sehingga pasal-pasal yang dihasilkan pun menjadi sekedar pasal yang tertulis tinta hitam. Tidak memiliki kekuatan hukum. Ide yang keluar dari benak saya selanjutnya adalah, pemberian informasi kepda pemimpin Aceh tentang data-data siswa atau mahasiswa yang ingin melanjutkan studi keluar negeri agar juga di beri beasiswa penuh. Artian beasiswa penuh segala kebutuhan yang di butuhkan oleh pelajar selama menempuh studi keluar negeri adalah di tanggung oleh pemimpin Aceh. Bagaimana Aceh bisa maju kalau para lulusannya hanya sedikit sekali yang berasal dari universitas-uniersitas diluar negri. Negara yang menjadi tujuan sasaran beasiswa adalah : Amerika, Kanada, Australia dan Inggris. Negera-negara tersebut mempunyai Universitas yang bagus untuk melanjutkan studi. Seprti kata pepatah Arab: tuntutlah ilmu walau sampai kenegeri China. Maksudnya, tuntutlah ilmu sejauh mungkin, ketempat-tempat yang belum pernah kita datangi. Maksud dari kenegri China karena dulunya China merupakan negara berperadaban tertua di seluruh negeri. Jadi, orang-orang Arab dulu berpesan kepada kita untuk menuntut ilmu sejauh mungkin biarpun kenegeri orang yang minoritas muslim, akan tetapi kita harus mempunyai iman yang kuat agar iman kita sebagai orang islam tidak tergadaikan di negara yang menjunjung tinggi kebebasan. Pengiriman pelajar-pelajar keluar negeri dengan besiswa penuh akan memotivasi generasi muda kita untuk terus meningkatkan kecerdasan serta keintelektualitas berfikir. Dan jangan lupa, score tingkat kemampuan bahasa Inggris (TOEFL) merupakan modal kita untuk bisa hijrah menuntut ilmu keluar negeri. Dengan score 500 TOEFL kita bisa pergi mendaftar kenegara-negara yang kita mau. Penguasaan bahasa Inggris menjadi sangat penting diajarkan sejak dini kepada anak-anak kita. Disekolah-sekolah umum bisa diterapkan agar berbahasa inggris sehari-hari. Seprti yang praktekkan oleh pesantren-pesantren modern. Saya setuju sekali dengan sistem conversation English every day di terapkan di pesantren-pesantern modern. Dan bagi para pelajar harus ingat negara-negara yang menjadi tujuan pendidikan kita jangan sampai kita lupa mengingat Allah swt dan rasulnya dengan tetap menjalankan shalat lima waktu, puasa ramadhan dan kewajiban-kewajiban sebagai muslim yang baik. Peningkatan mutu pendidikan Aceh akan meningkat sekembalinya mereka dari negara-negara tersebut. Para pelajar-pelajar yang kuliah diluar negeri pun harus kembali ketanah air untuk mengabdikan dan meregenerasikan kepada generasi-generasi muda akan ilmu yang telah didapatnya selamu studi diluar negeri. Pemimpin Aceh yang saya hormati, semoga dengan kerendahan hati dan keikhlasan jiwa bisa memberi penghargaan kepada para pelajar yang mendapat ip cumloude secara khusus dari pemimpin Aceh secara pribadi. Dan ada lagi yang perlu diperhatikan, fasilitas-fasilitas di sekolah harus bisa di maksimalkan secara sempurna. Bangunan-bangunan tua kelas agar bisa diganti dengan bangunan-bangunan baru, agar para siswa-siswi tidak kepanasan kalau matahari terik dan juga tidak kedinginan kalau hujan turun. Pengembangan dan pengiriman guru-guru professional kesekolah-sekolah yang tingkat prestasi siswanya msih kurang. Agar tidak terjadi diskriminasi penempatan guru-guru professional di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah unggul saja. Kepada pemimpin Aceh juga harus ikut memperhatikan bagaimana eksistensi madrasah maupun dayah di Aceh. Madrasah-madrasah harus mempunyai fasilitas yang sama seperti fasilitas di sekolah-sekolah umum. Semakin hari semakin kita harus menghargai jasa-jasa guru honorer yang bertahun-tahun telah mengabdi di sekolah-sekolah. Guru yang sudah bersusah payah memperjuangkan emban amnah sebagai tenaga pendidik di sebuah sekolah yang bisa dikatakan sekolah yang sangat jauh dan pelosok dalamnya. Tetapi dengan keikhlasan hati guru mengingat kepada anak-anak muridnya yang tersayang walaupun dengan gaji yang sedikit namun tetap mempertahankan mengajar disekolah tersebut. Kepada pemimpin Aceh harus memperhatikan dan memberi apresiasi kepada guru yang terdedikasi seperti ini. Segera memberi kebijakan untuk mengangkat guru-guru honorer yang berpuluh tahun belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Setidaknya dengan menjadi pegawai negeri bisa memotivasi guru yang ikhlas hati mendidik anak-anak yang sekolah di pedalaman menjadi anak-anak yang sukses. Saya terinspirasi dari testralogi Laskar Pelangi. Mereka 10 anak yang dengan sukarela dan berjuang untuk sekolah disekolah yang reyot dan bocor, namun memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Hanya seorang guru yang setia mengajar mereka walau tidak digaji. Kepada pemimpin Aceh agar sekiranya bisa membaca dan memahami ide, aspirasi, serta harapan yang termuat dlaam tulisan ini. Tidak ada niat dari saya untuk memdikte pemimpin Aceh untuk mengikuti instruksi saya. Tetapi ini hanyalah harapan kecil dari seorang mahasiswi yang tenag menemupuh studi di Aceh yang punya keinginan besar dan tekad yang bulat untuk melanjutkan studi S2 ke luar negeri. Harapan saya kepada pemimpin Aceh agar merealisasikan ide-ide yang keluar dari persepsi saya. Karena saya yakin pemimpin Aceh pasti memikirkan nasib eksistensi Aceh sebagai daerah yang berjulukan serambi mekkah.

Komentar

Posting Komentar