Palestina selalu
dirundung duka akibat serangan yang dilancarkan oleh zionis Israel. Palestina
menjadi salah satu negara islam yang selalu menjadi sorotan publik baik di media cetak maupun media elektronik.
Seakan-akan zionis Israel tak mengenal istilah “lelah” dalam meneror para
penduduk di Palestina.
Banyak rakyat Palestina yang menjadi korban
keganasan zionis Israel. Tentara-tentara yang tidak memiliki belas kasihan
sedikitpun. Mereka memutar otak, mencari-cari alasan agar tindakan anarkis yang
mereka perbuat bisa diterima sebagai tindakan pembelaan dari serangan teror
Al-Qaeda.
Dimata dunia, Israel tak pernah
salah. Apalagi “komplotan negara adi kuasa” yang secara
terang-terangan membela Israel. Substansi PBB hanya menjadi simbol tak berarti
terkait pembelaan untuk negeri Palestina.
Secara
historis, Israel tidak memiliki wilayah di dunia ini. Israel dulunya, tidak
bertempat tinggal yang tetap. Mereka adalah kaum yang hidupnya
berpindah-pindah. Dan akhirnya, mendapatkan tempat yang istimewa di Palestina
berkat kemurahan hati rakyat Palestina yang peduli dengan kondisi rakyat Israel
saat itu yang hidupnya berpindah-pindah.
Namun,
sekarang yang terlihat terkait dengan kebaikan rakyat Palestina dulunya, tidak
berbekas apa-apa, yang ada hanya konflik berkepanjangan yang terjadi di negeri
yang menjadi kiblat pertama umat islam. Untungnya, mesjidil Aqsa masih bisa dipertahankan oleh Palestina.
Hampir sepertiga wilayah Palestina
diambil oleh Israel menjadi wilayah miliknya. Sejak tahun 1920 terjadinya
konflik antara Palestina dengan Israel. Tak terhitung lagi sudah begitu
banyak rakyat Palestina yang menjadi korban.
Israel mengumumkan diri sebagai
negara Yahudi sejak pendeklarasian Pembentukan Negara Israel tahun 1948. Secara
terang-terangan negara-negara islam menyatakan diri sebagai musuh bagi Israel
seperti Arab, Yordania dan lain-lain (Terorzionis.com:22/06/2012).
Berbagai usaha untuk membebaskan Palestina telah dikerahkan.
Adanya pembentukan organisasi untuk mengantisipasi masalah Palestina. Seperti,
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang resmi didirikan pada tahun 1964(Terorzionis.com:22/06/2012).
Namun, belum menampakkan titik terang terhadap konflik
Israel-Palestina.
Terhitung
sudah terjadi beberapa perang yang berkecamuk di Palestina yaitu: perang Enam Hari (1967), Yom Kippur
(1973), Lebanon (1982), dan Intifada Pertama (1987-1991)(WikepediaPalestina.com:22/06/2012).
Tak bisa di pungkiri berbagai orasi telah berjuang untuk membantu mengembalikan Palestina seperti
dulu, aman dan tidak ada pertumpahan darah.
Saya telah membaca surat kabar
melalui internet dimana dalam harian Turki Edisi 2 Agustus 2001 bahwa Israel menembak secara
terang-terangan warga Palestina. Kemudian pada Harian Turki tertanggal 19 Mei
2001 Israel mengebom Gaza.
Kemudian,
pada harian Turki Turkiye tanggal 13
Oktober 2001 dengan sebuah tajuk berita yang mengiris hati, 30 dari 40 warga Palestina tewas
karena Rudal yang ditembakkan oleh Israel. Begitu kejam dan sadisnya Israel dalam
geloranya menumpas dan menghabiskan rakyat Palestina.
Saya tidak pernah menyangka
kebiadaban Israel tidak henti-hentinya menghujam ketentraman Palestina.
Kapankah Zionis Israel mau mengakhiri tindakan kebrutalan mereka terhadap
rakyat Palestina? Akankah
insiden dan penjajahan zionis Israel akan berakhir?
Saya sangat menantikan waktu yang
tepat untuk bisa mendamaikan dan meluluhkan hati Zionis Israel agar tidak lagi
menghantui dan merebut ketentraman rakyat Israel yang telah lama tidak dirasakan
oleh generasi muda Palestina. Anak-anak di
Palestina selalu menjadi korban serangan bom Israel.
Tak ada firasat buruk
sedikitpun, bahwa lima menit lagi roh di jasad
akan berpindah dari jasad karena terkena peluru nyasar dari senjata orang
Israel. Tak pernah terfikir, bahwa dalam sekejap saja tubuh mereka akan hancur
tersayat-sayat oleh sayatan keganasan tentara Israel.
Saya sempat berpikir, terbuat dari apakah hati penjajah Zionis Israel,sehingga
mereka sungguh tega menembak orang
tua di depan anaknya, memperkosa istri-istri didepan suaminya kemudian membunuh
kedua pasangan suami istri tersebut. Apakah hati tentara Israel terbuat dari batu?
Sehingga tidak adal rasa iba sedikitpun terhadap wanita dan anak-anak yang
memang tidak berdaya.
Berbagai peristiwa yang tidak bisa
kita lupakan sepintas mengenai bagaimana sadis dan tak berperikemanusiaanya
Israel dalam menyerang anak-anak dan perempuan Palestina. Yaitu beberapa
tragedi yang mengiris hati dan mengoyak perasaan kaum wanita. Seakan kaum
wanita tidak memiliki derajat sebagai manusia di mata zionis Israel.
Beberapa
pembantaian yang biadap telah menimpa Palestina yaitu tragedi pembantaian di Qibya dengan
korban tewas 96 orang, pembantaian Kafr Qasem(1956) 46 tewas, Khan Yunis(1956)
275 tewas, kota Ghaza(1956) 60 tewas, Fakhani (1981) 151 tewas, mesjid Ibrahimi
(1994) 50 tewas, Qana (1996) 109 tewas, Sabra dan Shatila (1982)(TerorZionis.com:22/06/2012).
Sederet medali keberhasilan zionis Israel dalam hal memporak-porandakan dan menghancurkan
rakyat Palestina bisa berjalan dengan sukses. Pembantaian yang telah Israel lakukan harus mendapat
hukuman yang setimpal, karena tindakan mereka sudah termasuk melanggar HAM.
Mengapa PBB hanya diam saja terkait dengan pembantaian?
Bagaimana biadabnya prilaku mereka
terhadap rakyat Palestina, tidak pernah menjadi perdebatan
“heboh” di Peradilan HAM.
Oleh Karena, kasus ini seprerti sengaja ditutup-tutupi oleh kerjasama pihak
Israel dengan negara yang mendukungnya.
Bagaimana
tidak, pembantaian yang begitu parah bisa dnegan mudahnya di sembunyikan dari
publik oleh mereka yang mempunyai “power”. Sehingga pembunuhan anak-anak,tindakan
memerkosa perempuan-perempuan
Palestina, serta yang
paling mengerikan adalah ditemukannya mayat perempuan yang isi perutnya telah
terurai keluar dari perutnya. Seharusnya kasus ini tidak boleh
dibiarkan saja.
Sungguh
terkutuk pembantaian-pembantaian yang dilakukan tentara-tentara “jahat” itu.
Tidak ada lagi istilah perikemanusiaan di benak mereka. Apa karena mereka telah
diprogram untuk tidak memeliki perasaan lagi.
Kita
senantian berdo’a kepada
Allah swt untuk kemerdekaan Paletina tercinta. Kita juga harus membantu
Palestina semampu kita. Kita bisa mengirimkan tulisan-tulisan kita tentang
Palestina. Kita bisa menggebrak dunia dengan tulisan.
Tulisan tangan kita tentang
harapan-harapan kita untuk rakyat yang hidup di negara yang mengalami
peperangan selama kurang lebih kurun waktu hampir seabad lamanya untuk bisa
menikmati kedamaian tanpa rasa takut.
Besar harapan kepada
generasi-generasi kita kedepan supaya menjadi generasi berkualitas yang
bisa menggebrak panggung
kekuasaan di kancah internasional, sehingga kita mampu menghentikan tindakan pembantaian, pembunuhan, pengeboman
yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap Palestina.
Bentengi diri kita dengan kemahiran
dan kepintaran kita, senantiasa mengeluarkan kritikan dengan kata-kata
profesional untuk menaklukkan dari segi pengeksplorasian aspirasi untuk melawan zionis Israel. Didik generasi kita agar bisa
menjadi pembela saudara-saudara kita disana, Palestina yang sedang di jajah di
tanah air mereka sendiri.
Sebenarnya,
melindungi dan membela Palsetina merupakan kewajiban kita semua, baik keluarga,
masyarakat, pejabat, anggota dewan, pemerintah. Sebagai saudara sesama muslim,
kitalah yang harus mengerahkan segala kemampuan yang kita punya untuk
selamatkan bumi Palestina.
Terkait
hal ini, peran pemerintah menjadi begitu pentinga dalam hal mempertahankan
Palestina agar tidak punah peradabannya, agar tidak musnah bangunan-bangun
bersejarah seperti mesjid Aqsha. Yaitu salah satu tempat yang disinggahi oleh Rasulullah saw ketika
sedang Mi’raj pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
Kalau kita mau bersatu saya yakin
kita bisa mengalahkan zionis Palestina, bahu-membahu memberantas zionis Israel maka dengan seketika pula
kedamaian di bumi palestina akan
mudah diraih. Karena kalau dihitung berdasarkan jumlah umat islam di
seluruh dunia, Islamlah agama yang paling banyak pemeluknya di seluruh dunia.
Maka dengan begitu, dari jumlah umat saja kita sudah menang, apalagi kalau
kita mau bersatu. Saya yakin umat Islam pasti menang. Tetapi, karena perbedaan
sedikit di kalangan umat Islam sendiri sehingga umat Islam itu sendiri enggan
untuk bersatu. Inilah letak kelemahan kita sebagi umat yang berperadaban paling
besar, tetapi kalah dalam mempersatukan umatnya.
Terakhir, kirimkan do’a sebanyak-banyaknya kepada Zat yang Maha Penolong
yaitu Allah SWT. Hanya dengan meminta kepada Allah kita sudah menyempurnakan
usaha kita membantu Palestina. Supaya, perang antara Israel-Palestina cepat
berakhir.
Kemudian, agar
kedamaian dan indahnya kehidupan cepat dinikmati oleh rakyat Palestina yang
selama ini terus mendengar musik tembakan rudal, nyanyian bom yang meledak
serta nada-nada peluru yang tidak tahu asalnya darimana. Supaya tidak ada lagi
korban berjatuhan, anak-anak yang terurai darah tanpa dosa, perempuan-perempuan
yang diambil paksa kehormatannya dan setelah itu dibunuh.
Saya tidak ingin
mendengar ada berita menyedihkan tentang pembantaian, pembunuhan, dan
pemerkosaan lagi di Palestina. Bulatkan niat, Kerahkan tenaga, Perkuat intelektuali kita sebagai generasi
penerus bangsa untuk terus berjuang membantu Palestina dalam menyongsong
Kemerdekaan yang menjadi impian terbesar mereka. Impian terbesar ini harus kita
wujudkan sebagai bukti kecintaan dan kepedulian kita kepada rakyat Palestina.
Komentar
Posting Komentar