Oleh Nur Anshari Law
Mesjid Al-Aqsha, juga
ditulis Al-Aqsha, menurut arti harfiah: “mesjid terjauh” sedangkan secara
istilahnya berarti salah satu tempat suci agama islam yang menjadi bagian dari bangunan suci di kota
lama Yerussalem (Yerussalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (didalamnya juga
termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat islam dengan arti Al Haram Asyarif
artinya “Tempat suci yang mulia” tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal
juga dengan Bait Suci yaitu suatu tempat yang paling suci bagi Yahudi yang
umumnya dipercaya tempat Bait pertama dan Bait kedua dahulu pernah
berdiri(Masjid Al-Aqsha.com:27/06/2012).
Peristiwa Mi’raj yang
dialami Rasulullah saw merupakan sejarah pertama kalinya manusia dari Mesjid
Al-Aqsha di angkat ke langit. Mesjid Al-Aqsha di Palestina adalah Mesjid yang
didirikan setelah Mesjid Madinah dan menjadi kiblat shalat pertama bagi orang
islam.
Kemudian, atas kuasa
Allah swt kiblat shalat orang muslim di pindahkan ke Ka’bah di Mekkah. Semenjak
itu, kiblat shalat orang muslim berpindah ke Mekkah tidak lagi Palestina.
Berbicara mengenai hal ini, ibadah merupakan kunci utama dalam
kita menjalani hidup sebagai insan di dunia ini. Makhluk yang diciptakan sebaik-baik
makhluk yang ada di dunia ini. Dengan berbagai fasilitas yang telah Allah
berikan kepada manusia. Mulai dari nikmat bisa hidup, bisa melihat , bisa mendengar,
sehat, bisa berbicara dengan fasih dan lancar.
Palestina yang menjadi
pusat bagi orang Islam dulunya dalam menyeragamkan arah kiblat shalat kini
telah menjadi sebuah negara yang tak henti-hentinya dilanda hujan bom dan rudal. Ada gerakan tangan kita untuk membantu
meringankan sedikit beban berat yang telah menimpa mereka hampir 50 tahun terakhir ini. Betapa sulit
penderitaan rakyat Palestina selama terjadi perang melawan zionis Israel.
Butuh begitu banyak
pengorbanan..
Betapa tidak, apa yang mereka punya telah habis mereka pertaruhkan untuk membela tanah air
Palestina. Mulai dari harta, martabat serta nyawa menjadi taruhannya. Hanya bermodalkan
tekad dan niat tulus mereka persembahkan untuk mempertahankan tanah air mereka agar tidak di rebut.
Begitu banyak dana yang
diperlukan untuk mengatasi perang berkepanjangan antara Palestina dengan negara yahudi Israel. Akan tetapi, pertempuran ini tidak adil karena
bantuan hanya tertuju pada Zionis Israel. Negara-negara yang bergabung
dalam organisasi internasional yaitu PBB hanya mendukung tindakan anarkis yang di lancarkan oleh Israel.
Bantuan datang
bertubi-tubi kepada Israel sebagai penggebrakan aksi untuk merebut Palestina. Negara-negara
yang mendukung Israel memiliki beribu cara untuk mendapatkan dana sebagai
penyaluran bantuan kepada Israel. Seperti dengan menjual produk-produk yang
kita butuhkan sehari-hari.
Perlu kita ketahui, setiap
pembelian satu produk itu saja kita secara tidak langsung telah membantu negara
tersebut untuk menyalurkan dana kepada Israel. Maka dapat dengan jelas kita
lihat Israel memiliki persenjataan yang lengkap berkat bantuan negara-negara
pendukungnya.
Kenyataannya, bantuan ke
Israel mudah di salurkan. Namun, berbeda halnya dengan bantuan ke Palestina. Betapa
sulit para relawan yang ingin membantu Palesina untuk bisa masuk saja sulit
apalagi untuk membantu perang, sudah tentu mustahil di lakukan. Begitu
sulitnya, menembus negara
Palestina untuk mengirim bantuan karena sudah di blockade oleh zionis Israel.
Negara-negara muslim yang
ingin membantu Palestina menghadapi banyak kesulitan. Para Relawan yang ke Palestina
dengan membawa niat suci ingin membantu rakyat Palestina yang banyak terkena
tembakan, baik rudal maupun ledakan bom. Akan tetapi, para relawan tersebut
tidak berhasil masuk ke negara
Palestina, bantuan lain ke
Palestina pun selalu mengalami nasib kurang baik.
Hal ini sungguh tidak
adil, seharusnya bantuan datang jangan hanya untuk satu kubu saja. Otomatis
kubu yang tidak mendapat bantuan sama sekali akan mengalami kekalahan dari segi
kekuatan. Ketidak adilan inilah yang memunculkan tindakan zalim. Bahaya berbuat
maksiat dan zalim telah Allah jelaskan di dalam Alqur’an
Firman Allah: “Telah
nyata kerusakan didarat dan di laut (seperti terjadinya musibah kekeringan,
banjir, erosi, kebakaran, tenggelamnya kapal, bahaya, kesesatan dan
penganiayaan) akibat ulah/perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka (balasan) ulah perbuatan mereka, semoga mereka
menyadari/kembali kejalan yang benar”(QS Ar-Ruum:14)
Saat ini berbagai
serangan dari Israel telah terfokus kepada penaklukkan Mesjid Al-Aqsha. Zionis
Israel telah menargetkan untuk menghancurkan mesjid Al-Aqsha, karena
Al-Aqshalah yang menjadi harapan terakhir peradaban Islam di Palestina. Kalau Al-Aqsha
hancur, maka hancurlah sudah Palestina.
Mesjid Al-Aqsha menjadi sangat penting untuk
kita lindungi. Beberapa hukum mengenai mesjid Al-Aqsha telah di jelaskan oleh
para ulama Fiqh bahwa: Pertama, dianjurkan berziarah ke Mesjid Al-Aqsha atau
meniatkan beribadah di dalamnya. Sebgaimana hadis Maimunah binti Sa’ad. Ia
bertanya, “Ya Nabi Allah berikanlah fatwa tentang Baitul Maqdis: Nabi SAW bersabda “tempat dikumpulkan manusia.
Datangilah dan shalatlah di dalamnya (HR. Ibnu Majah dan Abu Dawud).
Kedua, dianjurkan shalat didalamnya. Karena
shalat di dalam Mesjid Al-Aqsha lebih afdal daripada shalat di selannya keculai
di Masjid Al-Haram sama dengan 100.000 kali shalat (di selainnya) dan Mesjid
Nabawi sama dnegan 1000kali (di selainnya) sementara shalat di Baitul Maqdis
500 kali shalat di selainnya. Keutamaan shalat ini berlaku di seluruh pelataran
terpagar.
Oleh karena itu, para ulama menganjurkan
mempunyai rumah atau bangunan yang berdekatan dnegan masjid Al-Aqsha bagi yang
mampu (Beberapa Hukum Fiqh tentang Masjid Al-Aqsha: 22/06/2012).
Penulis ingin menyampaikan bahwa
alangkah baiknya jika kita bisa tinggal di dekat Mesjid Al-Aqsha bila kita mampu. Penulis telah
menjelaskan beberapa pendapat ulama mengenai hukum mesjid Al-Aqsha. Begitu
banyak keutamaan bagi orang yang shalat di dalamnya. 500 kali lipat keutamaan
bagi yang shalat di dalam Masjid Al-Aqsha di bandingkan dengan shalat di
Mesjid-mesjid lain.
kalau sampai masjid Al-Aqsha rusak
maka kita tidak bisa shalat di dalamnya bahkan tidak akan mendapat
keutamaan-keutamaan yang telah di sebutkan. Maka, diperlukan kerja keras dan
do’a yang tiada henti-hentinya untuk tetap bertahan dan berdirinya mesjid
Al-Aqsha yang kita cintai.
Saya
harapkan kepada pemerintah
beserta jajarannya agar memadu kekuatan untuk melindungi Mesjid yang penting
bagi umat Islam. Al-Aqsha yang menjadi kiblat pertama bagi umat islam jangan
sampai luluh lantak. Tidak hanya pemerintah dan jajarannya saja yang
bertanggung jawab untuk melindungi Mesjid Al-Aqsha, tetapi kita sebagai
mahasiswa juga berkewajiban. Apa yang kita harus lakukan?
Hal yang harus kita lakukan adalah:
pertama, perkuat iman dan mental kita. Kedua, kobarkan semangat intelektualitas
menulis tentang kepedihan rakyat Palestina. Ketiga bangkitkan kembali semangat
jihad kita yang telah dikelabui oleh Amerika. keempat, jangan salah langkah yaitu membunuh jiwa yang
tak bersalah. Kelima, jangan takut dan pantang menyerah.
Kalau bukan kita yang melindungi
Masjid Al-Aqsha lantas siapa lagi. Kita pasti tidak mau dan tidak akan rela
kalau Mesjid Al-Aqsha dibakar untuk yang kedua kalinya. Yang mana dulu Mesji
Al-Aqsha pernah dibakar pada tahun 1969. Dan kemudian dibangun kembali oleh
raja islam saat itu.
Tidak tertutup kemungkinan kita akan
menang melawan Israel. Atas izin Allah SWT Palestina bisa menang melawan zionis
Israel. Tetapi tegakah kita hanya bisa menonton bagaimanakah gigihnya
perjuangan Palestina? tanpa
sedikitpun mengulurkan tangan memberikan secercah harapan untuk membangkitkan
Palestina dari ambruknya moral tentara zioniz Israel.
Semangat Jihad
Jihad yaitu bekerja sungguh-sungguh,
berjuang, berperang dan sebagainya di jalan yang diperintahkan dan dijalan yang
diridhai oleh Allah swt dan RasulNya (A.Hassan: 1993,629). Dan mengenai
berperang disini yaitu orang yang berperang dengan niat karena Allah dan dengan
niat karena hendak mendapat rampasan perang atau kekayaan atau dengan niat
supaya negara Islam dan qaum muslimin jadi maju dan subur, tidak terlarang.
Adapun orang yang berperang supaya
namanya jadi besar atau supaya dikatakan gagah berani, atau yang sebangsa
dengannya, walaupun ia sertakan karena Allah, tidak dinamakan berperang di
jalan Allah, lantaran demikian semata-mata riya’. Tidak memberi keuntungan yang
berguna baginya atau bagi muslimin.
Penulis sarankan berjihadlah di jalan
Allah swt dengan jihad yang benar yaitu jihad karena Allah swt. Bukan jihad
untuk sekedar memamerkan, itu bukan jihad namanya tapi riya’. Tidak baik orang
yang berjihad dengan diiringi riya’.
Semoga kita terus berjihad di jalan
Allah swt. Berjihad di Palestina karena Allah itulah jihad yang sebenarnya.
Karena jihad di Palestina adalah melawan Zionis Israel yang hendak
menghancurkan Islam di Palestina, sebagaimana yang telah terjadi di Irak yang telah ditumpas
dan dijajah oleh Amerika.
Semangat jihadlah yang dibutuhkan
saat ini. Niat jihad yang telah ada di lubuk hati dan terapkan dalam perbuatan
nyata yang seharusnya kita lakukan. Rasulullah saw bersabda: “Dari Abi Hurairah
. Ia berkata: telah bersabda Rasullah saw.: …Barangsiapa mati padahal belum ia
berperang da tidak ia bercita-cita demikian di dalam hatinya (berarti) ia mati
atas satu cabang dari pada nifaq (H.R Muslim)
Komentar
Posting Komentar